BEDAH BUKU SENYUM NOLINA

BEDAH BUKU SENYUM NOLINA
KUMPULAN CERPEN "SENYUM NOLINA" karya Dedi Saeful Anwar ini sudah bisa dipesan. Harga Rp38.000 (belum ongkir). [Info pemesanan dan penerbitan di FAM Publishing hubungi Call Centre 0812 5982 1511, atau via email forumaktifmenulis@yahoo.com, dan kunjungi web kami di www.famindonesia.com]

Sabtu, 20 Juli 2013

FIKSI MINI: I LOVE BADMINTON



I LOVE BADMINTON
Oleh: Dedi Saeful Anwar

Aku mengenal olah raga bulutangkis atau dalam istilah lain adalah badminton, sudah sejak kecil. Aku sering bermain bulutangkis walaupun perlengkapan yang digunakan sungguh mengenaskan. Pemukul kok-nya terkadang aku menggunakan piring yang terbuat dari seng hingga menimbulkan suara “tong-tang-tong-tang”. Tapi aku tidak perduli dengan telinga orang lain yang terganggu. Enjoy saja.
Atau kadang-kadang aku membuatnya dari sebuah triplek bekas disambung dengan sebilah bambu kemudian dipaku sebisa mungkin hinggga menimbulkan bunyi, “tok-tak-tok-tak” Semua kulakukan karena aku memang suka, dan mencintai bulutangkis. Hingga akhirnya aku memiliki idola seorang pemain bulutangkis yang sangat terkenal saat itu yatu Liem Swie King, pemain Indonesia yang memiliki julukan terkenal dengan “King Smash”-nya.
Namun keterbatasan rupanya membuatku semakin gila mencitai bulutangkis. Hingga pada sebuah perayaan Agustusan di kampungku aku mengikuti sebuah pertandignan bulutangkis antar RT.

“Man, ayo cepat, malam ini jadwal pertandingan buluitangkis. Kamu akan melawan si Endang dari RT. 6.!” Rido, memanggil. Aku baru pulang mengaji saat itu
“Iya tapi aku tidak punya raketnya Do?” jawabku sedikit mengeluh
“Ayo cepat, biar raket aku saja yang kamu pakai. Nih!” Rido menyodorkan raket Yonex yang sudah lama aku idamkan.
“Waa..h kamu baik sekali Do.” Aku sumringah dan semangatku semakin timbul.
“Iya makanya, yuk berangkat!” Rido segera menarik tangaku.

***

Kecintaanku pada bulutangkis mengantarkanku menjuarai Turnamen Agustusan tingkat RT/RW, hingga membawaku ke tingkat Desa. Beruntung selama aku tidak mempunyai raket aku memiliki sahabat setiaku, Rido yang mendampinginku dan memberiku pinjaman raket selama pertandingan antar kampung itu. Hingga aku menjuarai tingkat Desa dan mendapat hadiah sebuah raket yang menjadi kenangan dan selalu menggantung di dinding kamarku hingga aku beranjak dewasa. “I love Badminton, so much.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar