BEDAH BUKU SENYUM NOLINA

BEDAH BUKU SENYUM NOLINA
KUMPULAN CERPEN "SENYUM NOLINA" karya Dedi Saeful Anwar ini sudah bisa dipesan. Harga Rp38.000 (belum ongkir). [Info pemesanan dan penerbitan di FAM Publishing hubungi Call Centre 0812 5982 1511, atau via email forumaktifmenulis@yahoo.com, dan kunjungi web kami di www.famindonesia.com]

Selasa, 19 Mei 2015

[ARTIKEL] GERIMIS MENGIRIS TANPA PERMISI

GERIMIS MENGIRIS TANPA PERMISI

Oleh: Dedi Saeful Anwar

Melepas lelah dari sebuah perjalanan yang berjarak cukup jauh memang layak dinikmati di bibir senja. Berteman secangkir teh hangat buatan istri tercinta. Kali ini sebuah buku tidak menemaniku saat melepas kepergian senja. Biasanya kunikmati merah jingga senja di teras sambil berkelana di lembah buku.

Sebuah channel televisi akhirnya menjadi teman pelepas lelah. Tetapi bukannya sebuah relaksasi yang hadir, malah rerimbun gerimis mengiris-iris. Sangat pilu. Betapa miris saat menyaksikan berita terdamparnya puluhan orang etnis Rohingya di tanah Rencong, Aceh.

Menurut pemberitaan televisi tersebut, mereka telah berbulan-bulan terombang-ambing di tengah lautan. Mereka adalah orang-orang yang bernasib tidak beruntung. Mereka adalah golongan yang dibuang dan tidak ada yang mengakui keberadannya.

Beruntung nasib mereka saat terdampar di bumi Serambi Mekah. Pemerintah setempat menolong demi kemanusiaan, demi rasa persaudaraan pada sesamanya. Sangat tersentuh dengan pernyataan Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam yang mengatakan bahwa pihaknya memberikan pertolongan kepada mereka ---etnis muslim yang diusir dari negera Myanmar--- hanya karena mereka saudara sesama muslim.

Terlepas dari tiada satu pun negara yang mau melindungi mereka, namun pemberitaan hal ini sungguh telah menghadirkan embun di tengah hati yang gurun. Aku bukanlah pengamat politik, dan tidak bermaksud menyudutkan atau berpihak pada siapa pun. Aku hanya sebutir debu yang ingin mengembuskan isi hati. Hati yang telah diketuk gerimis tanpa permisi.

Semoga Allah Swt senantiasa melindungi Muslim Rohingya. Amin.



Cianjur, 18 Mei 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar