Tajam pisau karena diasah (orang menjadi pandai dan mahir karena terus
belajar dan berlatih) begitu kata “Embah Google”, eh kata pepatah. Hari
ini kualami. Betapa tidak, dulu saat mencoba berwirausaha-membuat kue
lalu menjajakannya ke warung dan toko kue- biar begini aku pernah mahir
(ecieee...) dalam membuat beberapa jenis kue.
Hari ini dengan perasaan pe-de yang membumbung tinggi (untung
kagak selangit ngapungnya) kusanggupi permintaan anakku itu. Dia ingin
dibuatkan kue kesukaannya, alasannya karena dulu pernah bisa
(pertimbangan lainnya lagi selagi masih liburan, It’s okay, no
problemo..hoooho....)
Nah, aku lupa pepatah di atas. Dalam
ke-pede-an tadi, padahal hatiku sedikit ciut karena sudah lama tidak
pernah melakukan hal seperti itu lagi. Aku tidak yakin dengan resepnya.
Ada yang lupa. Nah, loh!! Masalah mulai timbul. Tapi seorang ayah ‘gak
mau terlihat kikuk di hadapan anaknya. Diam-diam aku sms-an dengan kakak
yang di luar kota. Sip, aku yakin! Resep jitu sudah kupegang, catch it!
Setelah selesai, aku tanya dia, “Gimana Nak, kue buatan Ayah?” dengan cemas kunantikan jawabannya.
(pura-pura) Anakku memasang wajah memelas dan sendu,”Ayah hebat, Uennnak buangets!”
#halah_lega. Alhamdulillah, untung gak minta dibuatkan tiap hari. Cianjur, 29 Des 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar