JEJAK AWAL
2014
Baru saja beberapa hari lalu saya
mem-post-kan tulisan tentang sebuah kekaguman pada seorang penulis terkenal
negeri ini yang kusaksikan di layar kaca. Salah satu penulis yang kukagumi
mengatkan, "Karena karya akan menemukan nasibnya sendiri". Ya, itu adalah ucapan dari seorang Andrea Hirata.
Di awal 2014 ini saya mendapat
kejutan yang luar biasa membuatku terkejut sekaligus senang dan haru. Mengapa
demikian? Tanggal 5 Januari kemarin, saya mendapat kabar bahwa tulisan saya
masuk Juara ke -2 dalam Pedas Final Competition (PFC) IV yang digelar oleh
salah satu grup kepenulisan nasional, PEDAS (Penulis dan Sastra).
Aku terkejut karena dari semula
mengikuti ajang itu memang tiada target sama sekali. Aku hanya memanfaatkan
kesempatan yang ada karena mendapatkan salah satu tiket. Aku pernah memenangkan
salah satu edisi yang diadakan setiap minggunya. Dan aku terharu karena
tulisanku itu bercerita tentang kerindukanku pada Ibu yang baru saja pergi
menghadapNya bulan Oktober 2013 lalu.
Tentu saja karya ini menjadi kado
indah di awal tahun baru ini dan menjadi “Jejak Awal” untuk melangkah ke arah
yang lebih baik dan sukses. Juga kupersembahkan bagi Ibunda tercinta, semoga
beliau tersenyum di pangkuanNya. I love you Mommy.
Berikut ini saya lampirkan
pengumuman kabar gembira tersebut.
=========================================================
PENGUMUMAN
PEMENANG PEDAS FINAL COMPETITION (PFC) IV - 5 JANUARI 2014
KATEGORI ALBUM CILUKBA
JUARA I: VENUS CIA (DYAH IKA SARI) - PINTU DI UJUNG NISAN
Dalam kisah "Pintu di Ujung Nisan", Venus
menyuguhkan kisah mengharukan tentang seorang pemuda (kenalannya), yang
mengunjungi makam ibundanya. Si pemuda menceritakan kerinduan dan kegundahannya
di depan pusara. Kisah ini disajikan dengan POV (point of view) atau sudut
pandang orang kedua tunggal yang jarang dipergunakan penulis pada umumnya, namun
ternyata bisa dilakukan dengan sangat baik oleh Venus. Meskipun masih terdapat
beberapa kekeliruan dalam EYD dan tata penulisan dialog, kelebihan lain tulisan
ini adalah gaya bahasanya yang liris, dengan kalimat-kalimat yang terjalin rapi
dan tidak bertele-tele (mubazir kata), yang mampu membuat pembaca terharu dan
terhanyut membayangkan lelaku si pemuda yang berbicara sendiri sambil sesekali
berkelakar di depan makam ibunya, mengeja kenangan manis mereka.
Di atas semua itu, yang menjadi keunggulan karya Venus ini adalah waktu terjadinya kisah yang sangat taat pada "pakem" FTS (flash true story) alias kisah nyata singkat. Waktu penceritaan dalam tulisan ini adalah yang paling singkat dibanding karya-karya Album Cilukba PFC IV lainnya. Benar-benar "flash". Jadi, bagi yang belum "ngeh" dan masih keliru, yang dimaksud "flash" dalam FTS maupun FF, bukan berarti jumlah kata yang singkat (dalam hal ini kurang dari 500 kata, seperti ketentuan), namun lebih pada waktu penceritaannya yang singkat, hanya di satu waktu, tidak berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun. Inilah yang membuat kami sepakat memilih karya Venus ini sebagai juara pertama Kategori Album Cilukba.
JUARA II: DEDI SAEFUL ANWAR – PULANG
Tak kalah liris dengan Venus, Dedi pun mengisahkan kenangannya akan ibunda tercinta yang sudah berpulang ke pangkuan-Nya, dengan gaya flash back. Dalamnya perasaan dan kerinduan Dedi akan almarhumah ibundanya tergambar jelas dalam setiap kata yang ditulisnya, sehingga mampu membawa pembaca ke dalam suasana haru dan ikut berempati akan kasihnya yang begitu dalam terhadap sang bunda. Kejujuran tuturan Dedi ini sangatlah nyata, karena ini bukan kali pertama ia mengabadikan kisah sejati pengalamannya bersama sang ibu. Salah satu edisi Cilukba yang pernah dimenangkan Dedi juga bercerita tentang wanita yang sangat dicintainya itu. Dan, seperti juga cerita Venus, ia mengakhiri kembara kenangannya dengan suatu laku di depan pusara.
JUARA III: ANDARI NU'HERSOE (NURUL FITRIANDARI) - TENTANG MAMAK, PEMILIK PINTU MAAF
Kisah Andari tentang seorang pemuda yang pulang dan berharap bisa mengetuk pintu maaf ibundanya, berdiri canggung di seberang jalan dan akhirnya dengan ragu mengetuk pintu rumah sang bunda, juga dituliskan dengan sangat baik. Di sini Andari menerjemahkan dua makna ganda dari gambar "pintu", yaitu "pintu rumah" dan "pintu maaf". Gaya penulisannya pun cukup rapi dan menarik.
Ketiga pemenang kami pandang paling baik dalam
menginterpretasikan tema sekaligus menyajikannya dalam bentuk tulisan yang
sangat menyenangkan untuk dibaca. Sedangkan karya-karya lainnya, masih terdapat
beberapa kekurangan, entah dalam keefektifan kata dan kalimat, tata penulisan
sesuai EYD, rentang waktu yang terlalu lama (tidak "flash"), isi
cerita yang datar, kurang sesuai dengan tema, ataupun terlalu jauh menafsirkan
tema.
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Selamat kepada para pemenang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar