BEDAH BUKU SENYUM NOLINA

BEDAH BUKU SENYUM NOLINA
KUMPULAN CERPEN "SENYUM NOLINA" karya Dedi Saeful Anwar ini sudah bisa dipesan. Harga Rp38.000 (belum ongkir). [Info pemesanan dan penerbitan di FAM Publishing hubungi Call Centre 0812 5982 1511, atau via email forumaktifmenulis@yahoo.com, dan kunjungi web kami di www.famindonesia.com]

Rabu, 14 Mei 2014

[ARTIKEL] PARA GURU SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN CIANJUR ANTUSIAS MENGIKUTI DIKLAT MEMAINKAN KECAPI



PARA GURU SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN CIANJUR ANTUSIAS MENGIKUTI DIKLAT MEMAINKAN KECAPI

Oleh: Dedi Saeful Anwar
         
Dalam rangka memeriahkan HUT Kodam III Siliwangi yang ke-68, Pusat Pembinaan dan Pendidikan (Pusbindik) Kecamatan Cianjur bekerjasama dengan Kodim Cianjur mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) “Metik Kacapi Mamaos. Kegiatan ini diikuti oleh 41 guru Sekolah Dasar di lingkungan Kecamatan Cianjur. Namun sangat disayangkan, karena  SD di Kecamatan Cianjur berjumlah 72 sekolah. Dengan demikian 31 sekolah tidak mengirimkan utusannya.
 
Kegiatan yang dimulai 14 Mei 2014 dan akan berakhir hingga 17 Mei 2014 ini, dibuka sekaligus diresmikan oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Kadishubpar) Kab. Cianjur. Beliau mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan ini diharapkan tidak hanya untuk guru-guru sekolah dasar saja. Namun diharapkan bisa juga dilaksanakan untuk gugu-guru di tingkat SMP/MTS, SMA/SMK/MA namun juga diharapkan dapat diselenggarakan bagi para mahasiswa di perguruan tinggi yang berada di Kab. Cianjur.
Acara ini dihadiri pula oleh Budayawan Cianjur Abah Ruskawan, Perwakilan dari Kodim Cianjur, Ketua PGRI Kec. Cianjur Bapak Lukman Hidayat serta perwakilan dari Pusbindik Cianjur yang diwakili oleh Pengawas TK/SD Bapak Yaya Suken Sujana.
“Mamaos” merupakan istilah lain dari seni tembang “Cianjuran”. Istilah Cianjuran merupakan sebutan untuk seni Mamaos bagi daerah di luar Kabupaten Cianjur, demikian penjelasan dari Kang Dedi Mulyana, S.Pd.I selaku penyaji materi.
Kang Dedi Mulyana, S.Pd.I ini adalah pemain kecapi senior yang sudah tidak asing lagi bagi dunia seni Mamaos di Cianjur- daerah yang  terkenal dengan makanan khasnya, yaitu tauco. Beliau pula yang membuat modul “Metode Pembelajaran Kacapi Indung” dan disampaikan khusus dalam diklat ini.
Setelah acara pembukaan, kegiatan di hari pertama diklat ini adalah teknik memainkan kacapi/kecapi dengan menggunakan jari tangan kanan. Semua peserta diklat terlihat antusias dalam menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri melalui media infocus. Selain menerima teori para peserta juga disediakan sebuah kacapi siter yang memiliki 20 dawai/senar. Berbeda dengan kacapi indung/kacapi gelung yang memiliki 18 dawai/senar.

Walaupun diklat ini menyajikan materi untuk memainkan “Kacapi Indung”, namun semua peserta mempraktikannya dengan kacapi siter/kacapi Mang Koko-an. Hal ini bisa saja walaupun dalam segi teknik memainkannya ada sedikit perbedaan antara “Kacapi Idung” dengan “Kacapi Siter”, demikian penjelasan lebih lanjut dari pemateri.
Ada hal yang menarik dalam kegiatan ini. Sebelum acara hari pertama berlangsung, panitia membagikan “iket”. Iket adalah kain khas Jawa Barat yang dipasangkan di kepala. Tentu saja hal ini menambah semangat para peserta diklat.
Sebelum diklat di hari pertama ini berakhir, semua peserta yang terbagi dalam 4 kelompok diuji memainkan kunci nada 5 dan 7 secara bersamaan. Dan pada season evaluasi para tutor menyimpulkan bahwa para peserta secara keseluruhan telah mampu memainkan alat kecapi dengan jari tangan kanan walaupun baru beberapa jam saja mempelajarinya. Namun perlu ditingkatkan lagi dalam hal memainkan tempo, demikian kesimpulan umum dari para tutor.
Cianjur, 14 Mei 2014   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar