CATATAN RINGAN DARI AKSIOMA-KSM 2015: [Apalah Arti Sebuah Nama]
Oleh: Dedi Saeful
Anwar
Dalam setiap
kegiatan tentu selalu ada hal-hal yang menarik perhatian. Apalagi dalam
perhelatan yang bisa dikatakan jarang-jarang terjadi. Seperti dalam kegiatan
AKSIOMA-KSM 2015 yang baru lalu.
Sudah lumrah
dan bukan hal aneh lagi jika di masyarakat kita selalu ada beberapa istilah
yang rancu. Masyarakat kita memang tergolong masyarakat yang latah. Tidak perduli
kelatahan itu banar atau salah. Sepertinya yang penting enak diucapkan dan
nyaman di dengar.
Seperti dalam
beberapa contoh berikut ini:
- Banyak orang menyebut mesin pompa itu namanya “Sanyo”, padahal Sanyo adalah salah satu merek dari mesin pompa.
- Setiap air mineral pasti selalu disebutnya “Aqua”, padahal banyak sekali nama/merk dari minuman mineral dalam kemasan itu.
Begitu pula dalam perhelatan pertandingan olahraga dan lomba bidang studi di berbagai jenjang pendidikan di tanah air kita. Di kalangan masyarakat nama PORSENI (Pekan Olah Raga dan Seni). Istilah yang sudah begitu akrab dan melekat dimulut dan telinga masyarakat kita itu digunakan untuk kegiatan lomba-lomba yang digelar bagi para siswa mulai dari tingkat Usia Dini/TK hingga Sekolah Lanjutan (SLTPP dan SLTA) ini hampir selalu diselenggarakan tiap tahun.
Namun untuk
tingkat Madrasah (kususnya MTs) sejak terakhir diselenggarakan pada 2012 lalu,
baru kali ini digelar kembali. Entah apa alasannya jelasnya. Dan apakah
kegiatan ini akan berlangsung setiap tahun atau dua tahun sekali, entahlah. Yang
jelas untuk pelaksaan tahun ini sungguh miris dan memprihatinkan dari segi
persiapan maupun penyelenggarannya.
Kenapa demikian?
Kegiatan yang seyogiyanya berlangsung pada 14 dan 15 Februari 2015 ini, diundur
pelaksanannya satu minggu kemudian dengan alasan menunggu dana/uang BOS cair
dari pemerintah. Namun hingga berakhirnya kegiatan ini, kucuran dana itu entah di
mana gerangan macetnya.
Kita kembali
ke permasalahan istilah Porseni. Untuk sekolah-sekolah yang berada di lingkungan
Dinas pendidikan istilah Porseni selalu berubah nama dan sebutan atau istilahnya.
Porseni pernah diganti dengan istilah POR/PSP, Pekan Olah Raga/Pekan Seni Pelajar.
Dan kini menjadi berubah istilah lagi menjadi O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) dan FLS2N (Festival & Lomba Seni Siswa Nasional).
Sementara untuk
sekolah/madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag (Kementrian Agama) digunakan
istlah AKSIOMA (Ajang KompetisiSeni dan
Olahraga Madrasah) & KSM
(Kompetisi Sains Madrasah).
Namun, yang
terjadi di masyarakat kita adalah, istilah
tinggal istilah. Mereka sepertinya tidak ambil pusing dengan nama dan
sebutan atau istilah apapun. Yang mereka tahu hal yang berhubungan dengan
lomba-lomba antar sekolah adalah PORSENI.
Yang membuat
lucu (miris) lagi, istilah itu bahkan sangat kental dalam perhelatan
AKSIOMA&KSM 2015 di tingkat KKM Sawah gede yang baru digelar 24-25 Februari
2015 lalu.
Para panitia
dengan gagah mengenakan jaket berwarna biru tua, dan di dada sebelah kiri tercetak
tulisan PORSENI PELAJAR 2015! Padahal
saya yakin bahwa mereka (panitia) berkali-kali membolak-balikan juklak dan juknis.
Di sana pasti tertulis AKSIOMA&KSM, bukan PORSENI, atau pun istilah
lainnya.
Dengan demikian
saya jadi senyum-senyum sendiri dan teringat dengan istilah berikut ini, “apalah arti sebuah nama”. Mau PORSENI ataupun
AKSIOMA-KSM yang penting kegiatan berlangsung sukses.
[dsa]