BEDAH BUKU SENYUM NOLINA

BEDAH BUKU SENYUM NOLINA
KUMPULAN CERPEN "SENYUM NOLINA" karya Dedi Saeful Anwar ini sudah bisa dipesan. Harga Rp38.000 (belum ongkir). [Info pemesanan dan penerbitan di FAM Publishing hubungi Call Centre 0812 5982 1511, atau via email forumaktifmenulis@yahoo.com, dan kunjungi web kami di www.famindonesia.com]

Senin, 29 Juni 2015

[ARTIKEL] SEMANGAT MENULIS DI BULAN SUCI

SEMANGAT MENULIS DI BULAN SUCI
Oleh: Dedi Saeful Anwar


Setiap ummat Islam tentunya mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Bulan suci yang penuh berkah dan ampunan. Karenanya, bagi setiap ummat muslim yang taat dan yang telah mengetahui kemuliaan bulan yang disebut pula dengan istilah “bulan seribu bulan” ini tentu akan berlomba berbuat kebaikan dan menjalankan ibadah dengan penuh kehusyukan.
Oleh karenanya, tentu pada setiap diri yang menjalankan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan ibadah pada bulan suci ini akan menghadirkan berbagai kisah dan kejadian. Baik yang unik, seru, menggembirakan atau mengharukan.
Tentu pula semua kejadian tersebut akan menghadirkan bermacam gambar dan cerita menarik pada tiap-tiap lembar kertas kenangan yang tak akan pernah terulang kembali. Kisah yang akan terus bersemayam dalam benak hingga menjadi sebuah bahan yang bisa dijadikan cerita menarik di masa mendatang.
Dengan demikian, semua penggalan kisah dan kejadian selama satu bulan tentu akan menjadi inspirasi bagi setiap diri untuk menuangkannya ke dalam karya tulis. Kita bisa menuliskan kisah-kisah tersebut dalam berbagai bentuk karya tulis. Baik kisah nyata/fts, prosa liris, puisi, cerpen, novel atau karya tulis dalam bentuk lainnya seperti esai/artikel.

Menangkap Ide yang Datang Tiba-tiba
Dalam menulis setiap orang tentu membutuhkan ide atau tema untuk ditunangkan menjadi sebuah karya tulis. Lalu ide seperti apa yang bisa kita tulis? Terkadang di antara kita sering merasa kesulitan untuk mendapat atau menangkap ide. Padahal apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan (di sekitar kita) dan yang kita lakukan itu semua merupakan bahan atau ide yang bisa dijadikan sebuah atau beberapa tulisan.
Rangkaian ibadah atau bermacan kegiatan di bulan suci tentunya sangat beragam, seperti: salat tarawih berjamaah, tadarus, makan sahur, mengikuti kegiatan kuliah subuh, ngabuburit, saat berbuka puasa dengan keluarga atau dengan teman sekolah/rekan kerja.
Bisa juga kejadiaan saat di mana kita sedang berangkat ke sekolah/pengajian, sedang bermain atau bekerja bahkan saat kita menonton acara tv, mendengarkan siaran radio atau membaca sebuah buku pun bisa menghadirkan berbagai ide dan menjadikannya sebagai sumber atau bahan untuk menulis. Semua itu akan menghadirkan puzle-puzle indah untuk disusun menjadi sebuah untaian kisah indah dan memulas seulas senyum manis di saat mengenangnya kelak.
Jadi, tidak ada alasan bagi setiap diri (apalagi bagi yang hobi menulis) untuk kehabisan ide dalam menulis. Menulis selain sebagai terapi bagi seseorang untuk menjaga ketajaman berfikir tentu akan menjadi sebuah kegiatan yang menarik dan bisa dijadikan menjadi salah satu kegiatan yang sangat positif dalam momentum Ramadan ini.

Media untuk Menulis Ide yang Datang Tiba-tiba
            Kemudian, apa yang musti kita lakukan setelah ide itu kita temukan.  Jangan kita menjadi terpaku dan kebingungan. Langsung saja kita tangkap ide tersebut dengan menuliskannya dalam bermacam media. Jika ada buku dan pulpen jangan tunggu lama-lama, tulis saja langsung. Bisa beberapa kata atau kalimat. Nanti pada suatu kesempatan yang lebih santai bisa kita kembangkan ide tersebut. Mungkin ketika jam istirahat di sekolah atau di tempat kerja. Atau di rumah saat kita ingin lebih fokus dengan ide yang sudah hadir tersebut.
Lantas jika tidak ada buku, hanya ada secarik kertas bekas bon penjualan, why not/ Mengapa tidak. Saya sering menuliskan beberapa ide yang muncul saat sedang di perjalanan---ketika berkendaraan roda dua, saya berhenti terlebih dahulu di tempat yang aman sejenak dan langsung menuliskannya walau hanya dalam potongan sebuah amplop atau kertas bekas.
Kemudian bagaimana jika buku atau kertas secuil pun tidak ada? Jangan bingung-bingung. Pergunakan hp/ponsel. Zaman serba gadget ini hampir dipastikan setiap orang memilikinya, tak terkecuali anak es-de semua kini memakai gadget. Semua kini serba gadget. Tukang sayur santai mojok dengan ponselnya, sementara roda sayurannya dikerubuti oleh ibu-ibu atau asisten rumah tangga. Petani yang sedang menggembalakan itiknya di sawah, dia santai bercengkrama dengan seseorang lewat hape-nya di bawah pohon petai cina. Sementara itiknya sibuk mencari makanan di tengah sawah, tak peduli kemana mereka berjalan.
Jadi, bagi yang hobi menulis, semua media bisa dipergunakan semaksimal mungkin. Tangkap ide tersebut lalu catat dalam telepon genggam lalu save di dalam pesan tak terkirim atau catatan khusus.
Bahkan sekarang banyak ponsel yang langsung terkoneksi dengan internet. Kita bisa langsung mengakses media sosial yang kita miliki. Kita tangkap dan catat langsung berbagai ide yang hadir dalam catatan pribadi. Suatu saat jika memungkinkan kita bisa mengembangkan berbagai ide yang telah kita tangkap tersebut menjadi berbagai karya tulis.
Cara terakhir itulah yang sekarang sering digunakan oleh saya. Mengapa demikian? Pernah suatu ketika saya sudah mencatat di dalam catatan ponsel/telepon genggam. Tanpa disadari juga mungkin sedang kalut, akhirnya catatan itu terhapus semua tanpa ampun. Hilanglah ide-ide itu dalam sekejap. Kecewa? Tentu saja. Namun kita tentu tidak baik berlarut-larut dalam rasa kecewa. Semua ada hikmah di balik setiap peristiwa. Dan sejak itu, saya lebih berhati-hati lagi dalam mencatat setiap file/data yang berhubungan dengan ide atau bahan menulis yang ditemukan atau hadir secara-tiba-tiba.
Semoga bulan suci Ramadan ini bisa menjadikan kita semakin terpacu lagi dalam menulis. Mari kita bersama mengukir pena untuk mengasah ketajaman berfikir dan menjadikan tulisan sebagai media daqwah bil qolam. Tunggu apa lagi. Ayo, kita menulis mulai sekarang! Sampai jumpa di lain kesempatan dengan tema yang berbeda. Terima kasih.
Wallahua’lam bishawab.

Cianjur, 29 Juni 2015

Salam santun.

Catatan: Disampaikan pada Kegiatan Bedah Buku 'Sepenggal Kisah di Bulan Suci" dan Diskusi Menulis, Tema: Semangat Menulis di Bulan Suci". Tempat: Taman Bacaan Masjid Agung (TBMA) - Cianjur. Selasa, 30 Juni 2015.